Jumat, 12 April 2019

SEJARAH DESA BATULOHE


Sejarah Desa
Pada tahun 1940-1970 Batulohe terdiri atas 3 kampung, yaitu Kampung Cappagattaya, Kampung Pa’lappasang dan Kampung Limbunga. Ketiga kampung ini terpisah oleh sungai dan bukit. Pada kisaran tahun 1975 ketiga kampung ini berada dalam wilayah satu dusun yang bernama Dusun Tampalisu yang berada dalam wilayah administrasi desa Bontominasa. Dusun Tampalisu sendiri merupakan dusun yang sangat luas dan membentang dari wilayah batas balangiri ke timur berbatasan dengan kecamatan Kajang. Dusun Tampalisu yang dikepalai oleh seorang kepala dusun yang bernama Muhammad Yusuf.
Pada tahun 1987 Dusun Tampalisu dimerkarkan menjadi 2 dusun, yaitu Dusun Tampalisu dan Dusun Bontoa. Dusun Bontoa meliputi ketiga kampung besar yaitu Cappagattaya, Limbunga dan Pa’lappassangnga dan dikepalai oleh sorang tokoh yang bernama Puang Lahae. Sekitar 7 tahun  kemudian yaitu pada tahun 1994 Dusun Bontoa dimekarkan menjadi sebuah desa persiapan dan terpisah dari Desa Bontominasa, dan saat itulah pada saat pembuatan nama desa maka para tokoh masyarakat sepakat mengambil nama Batulohe sebagai nama desa, sementara nama Bontoa tetap menjadi nama dusun. Dan yang menjadi Kepala Desa Persiapan pada saat itu adalah Dra. Marliah, Puteri Pertama dari Puang Lahae dan dipilih secara mufakat oleh tokoh-tokoh masyarakat pada saat itu antara lain, H. Mansyur Embas, Abd. Hamid A, Puang Attong, Muh. Yusuf, Puang Lahae dan tokoh-tokoh masyakat lainnya.
Nama Batulohe disepakati sebagai nama desa dalam sebuah musyawarah para tokoh di rumah Puang Lahae dengan pertimbangan bahwa Batulohe adalah nama tempat di desa itu yang memiliki sejarah dalam kehidupan masyarakat. Batulohe sendiri merupakan nama tempat yang terletak di Dusun Batukarambu yang saat itu masih bernama tuboga. Di tempat itu ada sebuah Pohon Beringin yang sudah sangat tua dan tumbuh lebat dan dibawahnya banyak batu-batu besar dan kecil, dan terdapat 1 buah batu besar yang mengakar ke dalam tanah. Dan disebabkan karena banyaknya batu itulah orang-orang menyebutnya Batulohe, yang diartikan secara harfiah adalah batu yang banyak.
Pada tahun 1996, pada saat pemerintah desa persiapan Batulohe sudah cukup matang untuk menjalankan pemerintahan sendiri, maka pemilihan Kepala Desa pertama dilakukan yang selanjutnya Desa Persiapan Batulohe berubah status dari desa persiapan menjadi Desa Batulohe. Pada pemilihan tersebut diikuti oleh 2 orang calon kepala desa yaitu Dra. Marliah Lahae bersama dengan Ir. Lukmanul Hakim, dengan pemlihan langsung oleh masyarakat Desa Batulohe. Pada pemilihan itu yang mendapatkan suara terbanyak adalah Dra. Marliah Lahae.
Gambaran sejarah perkembangan Batulohe setelah terbentuk menjadi Desa dapat dilihat pada tabel 2.1:
Tabel 2.1 Sejarah Desa dan Kepala Desa Batulohe dari Masa ke Masa
TAHUN
PERISTIWA
1994-1996
Dusun Bontoa dimekarkan dari Desa Bontominasa menjadi Desa Pers. Batulohe dan yang menjadi Kepala Desa Pers. Adalah Dra. Marliah yang terdiri dari Tiga (4) Dusun yaitu Dusun Batukarambu, Dusun Bontoa Dusun Bontomihu dan Dusun Bontorannu
1996-2004
Desa Batulohe sudah menjadi Desa Defenitif dan masih dipimpin oleh Dra. Marliah setelah menang dalam Pemilihan langsung dari rivalnya Ir. Lukmanul Hakim
2004-2009
Kembali Desa Batulohe dipimpin oleh Dra. Marliah setelah menang dalam pemilihan Kepala Desa secara langsung pada tahun 2004 dari rivalnya Ibnu Hajar
2019-2015
Desa Batulohe dipimpin oleh Ibnu Hajar setelah menang dalam Pemilihan Secara langsung pada tahun 2010 dari rivalnya Saparuddin dan Ruslan
2016-2018
Desa Batulohe kembali dipimpin oleh Ibnu Hajar setelah kembali menang dalam pemilihan langsung pada tahun 2016 dari rivalnya Sukardi dan Ruslan. Pada tahun 2016 Desa Batulohe dimekarkan menjadi 5 (lima) Dusun dari sebelumnya yang hanya 4 (empat) Dusun.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

APBDes 2019,Cara Menyusun dan Strukturnya Bagaimana Ada sejumlah latar belakang,kenapa saya menulis artikel tentang topik APBDes ? ...