Perspektik budaya masyarakat di Desa
Batulohe masih sangat kental dengan budaya Adat Kajang, walaupun
budaya-budaya dari suku lain misalnya Bugis dan budaya dari suku lainnya juga
ada. Hal ini dapat dimengerti karena hampir semua desa di Kabupaten Bulukumba masih kuat pengaruh hukum adat Amma Toa.
Dari latar belakang, kita bisa melihat
aspek budaya dan sosial yang berpengaruh dalam kehidupan
masyarakat. Di dalam
hubungannya dengan agama yang
dianut misalnya,
Islam sebagai
agama mayoritas yang dinut masyrakat, dalam menjalankannya sangat kental
tradisi budaya adat Amma Toa.
Tradisi Budaya adat Amma Toa sendiri
berkembang dengan banyak dipengaruhi ritual-ritual atau kepercayaan masyarakat
sebelum agama Islam masuk. Hal
ini menjelaskan mengapa kegiatan peringatan-peringatan keagamaan yang di masyarakat terutama
islam, karena dipeluk masyarakat, dalam menjalankanya muncul kesan nuansa
tradisinya. Atau kegiatan-kegiatan budaya yang bercarpur dengan
nuansa
agama Islam. Contoh yang kita biasa lihat adalah peringatan Maulid, Isra’mi’raj,
kegiatan
Assungka Bala, Appapole, Andingigi,
Assalama, Anruppai Bulan, Appadekko, abbaca doang, addangang, akkalomba, attompolo dan banyak
lagi.
Secara idividual di dalam keluarga
masyarakat Desa Batulohe, tradisi budaya
adat Amma Toa lama
dipadu dengan agama islam, juga tetap dipegang. Tradisi ini dilkukan selain
sebagai kepecayaan yang masih diyakini sekaligus digunakan sebagai bagian cara
untuk bersosialisi dan berinteraksi di masyarakat. Misalnya; tradisi Angnguru, dilaksanakan pada
usia kehamialan memasuki usia 5 bulan, Aqiqah pada bayi yang baru lahir
(Attomppolo).
Tetapi yang perlu diwaspadai adalah
muncul dan berkembangnya pemahaman keyakinan terhadap agama ataupun kepercayaan
tidak berakar dari pemahaman terhadap tradisi dan budaya masyarakat yang sudah
ada. Hal ini mengakibatkan munculnya kerenggangan sosial di masyarakat dan
gesekan antara masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar